Analysis of differences in the characteristics of bio-pellets based on coconut coir, rice husk, and sawdust waste
Keywords:
Bio-pellets, Coconut coir, Rice husk, Sawdust wasteAbstract
The increasing energy needs must be balanced with the availability of the right energy, namely by efforts to use new and renewable energy sources (NRE). Bio-pellets are a renewable alternative energy source with great potential in Indonesia. This study made bio-pellets into two compositions with the raw materials used: coconut coir waste, rice husks, and sawdust. The composition of bio-pellet A was made in a ratio of 1:1:1, and the composition of bio-pellet B was made in a ratio of 1:0,5:0,5. This study aimed to determine whether there is a significant difference between the two bio-pellet compositions' calorific value and the raw materials' composition that can produce the best quality bio-pellet. The method used in this study is the hypothesis test of the difference between the two averages. The hypothesis test results indicated a significant difference between bio-pellet composition A's average calorific value and B. Thus, the difference in the ratio of the raw materials composition influences the calorific value of the resulting bio-pellet. The test results showed that the bio-pellets with the best quality are bio-pellet composition A with a density value of 1.51 g/cm3, water content of 9.9%, ash content of 13.65%, a content of volatile matter of 61.625%, fixed carbon content of 14,825%, total Sulphur content of 0.05%, and calorific value of 3458.5 kcal/kg.
References
[1.] S. J. E. Nasional, Laporan Kajian Penelahaan Neraca Energi Nasional 2020, 2020.
[2.] W. Hermawati, Konversi Biomassa untuk Energi Alternatif di Indonesia, 1st ed, Jakarta: LIPI Press, 2014.
[3.] L. Maulinda, H. Mardinata, and J. Jalaluddin, Optimasi Pembuatan Briket Berbasis Limbah Ampas Tebu ]Menggunakan Metode RSM (Response Surface Methodology), J. Teknol. Kim. Unimal, vol.8 no.1, p.1, 2020, doi: 10.29103/jtku.v8i1.2222.
[4.] R. Satria Yudha, Komalasari, and Z. Helwani, Proses Densifikasi Pelepah Sawit Menggunakan Crude Gliserol Sebagai Filler Menjadi Bahan Bakar Padat, FTEKNIK, vol.2 no.1, pp.1–4, 2017.
[5.] Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Outlook Energi Indonesia 2021 Perspektif Teknologi Energi Indonesia: Tenaga Surya untuk Penyediaan Energi Charging Station, Jakarta, 2021.
[6.] A. Syukri Lubis, M. Romli, M. Yani, and G. Pari, Mutu Biopelet dari Bagas, Kulit Kacang Tanah dan Pod Kakao, J. Teknol. Ind. Pertan, vol.26 no.1, pp. 77–86, 2016.
[7.] S. Mustamu, D. Hermawan, and G. Pari, Karakteristik Biopelet dari Limbah Padat Kayu Putih dan Gondorukem, J. Penelit. Has. Hutan, vol.36 no.3, pp.191–204, 2018, doi: 10.20886/jphh.2018.36.3.191-204.
[8.] W. Istiani, E. Sribudiani, and S. Somadona, Biopelet Dari Limbah Cangkang Kemiri (Aleurites Moluccana) dengan Campuran Biomassa Limbah Batang Sagu (Metroxylon Sagu) dan Serbuk Gergaji sebagai Sumber Energi Alternatif, Wahana For. J. Kehutan, vol.16 no.2, pp.170–180, 2021, doi: 10.31849/forestra.v16i2.7056.
[9.] I. S. Tari, D. Ulfah, and T. Satriadi, Pengaruh Komposisi Limbah Serbuk Kayu Flamboyan (Delonix regia) dan Kayu Trembesi (Samanea Saman) terhadap Karakteristik Biopelet sebagai Bahan Bakar Alternatif, vol.04 no.4, pp.701–711, 2021.
[10.] Direktorat Jenderal Perkebunan, Statistik Perkebunan Unggulan Nasional 2019-2021, 2021.
[11.] E. W. Tyas and E. Zulaikha, Pengembangan Material Serat Sabut Kelapa untuk Home Decor, J. Sains dan Seni ITS, vol.7 no.2, pp.108–112, 2019, doi: 10.12962/j23373520.v7i2.36573.
[12.] S. Rismayani dan A. Sjaifudin T, Pembuatan Bio-Briket dari Limbah Sabut Kelapa dan Bottom Ash, Arena Tekst, vol.26 no.1, pp. 47–54, 2011.
[13.] B. P. dan P. Pertanian, Sekam Padi sebagai Sumber Energi Alternatif dalam Rumah Tangga Petani, pp.5–7, 2009.
[14.] C. Chairunnisa, Pemanfaatan Limbah Serbuk Gergaji Ulin dan Kayu Biasa sebagai Energi Alternatif Pengganti Bahan Bakar Minyak, J. Tarb. J. Ilm. Kependidikan, vol.6 no.2, pp.53–58, 2017, doi: 10.18592/tarbiyah.v6i2.1604.
[15.] A. Prawoto, M. F. Mahdie, D. N. Mirad, dan S. J. Kehutanan, Analisis Komposisi Serbuk Kayu Keruing (Dipterocarpus Spp) dan Akasia (Acacia Mangium Willd) terhadap Karakteristik Biopellet, J. Sylva Sci, vol.02 no.6, pp.1109–1122, 2019.
[16.] Harinaldi, Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains. Jakarta: Erlangga, 2005.
[17.] N. Iskandar, S. Nugroho, dan M. F. Feliyana, Uji Kualitas Produk Briket Arang Tempurung Kelapa Berdasarkan Standar Mutu SNI, 2019.
[18.] Rahman, Uji Keragaan Biopelet dari Biomassa Limbah Sekam Padi (Oryza Sativa sp.) sebagai Bahan Bakar Alternatif Terbarukan, pp. 1–67, 2011.
[19.] A. Abil Ghiffari, Sifat Fisikokimia dan Nilai Kalor Biopelet Terbuat dari Campuran Sabut Kelapa dan Limbah Tepung Porang Menggunakan Mesin Biofuel Pellet Sistem Kontinyu, Universitas Brawijaya, 2022.
[20.] A. Winata, D. Hermawan, dan D. Setyaningsih, Karakteristik Biopelet dari Campuran Serbuk Kayu Sengon dengan Arang Sekam Padi sebagai Bahan Bakar Alternatif Terbarukan, Institut Pertanian Bogor, 2013.
[21.] S. Mustamu dan G. Pattiruhu, Pembuatan Biopelet dari Kayu Putih dengan Penambahan Gondorukem sebagai Bahan Bakar Alternatif, J. Hutan Pulau-Pulau Kecil, vol.2 no.1, pp.91–100, 2018, doi: 10.30598/jhppk.2018.2.1.91.
[22.] I. D. G. P. Prabawa dan Miyono, Mutu Biopelet dari Campuran Cangkang Buah Karet dan Bambu Ater (Gigantochloa atter), J. Ris. Ind. Has. Hutan, vol.9 no.2, pp.99–110, 2017.
[23.] W. A. Sa’adah, Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dan Serbuk Kayu Mahoni sebagai Bahan Baku Biopelet, 2014.
[24.] D. Ulfa, L. Lusyiani, dan G. A.R. Thamrin, Kualitas Biopellet Limbah Sekam Padi (Oryza Sativa) sebagai Salah Satu Solusi dalam Menghadapi Krisis Energi, J. Hutan Trop., vol.9 no.2, p.412, 2021, doi: 10.20527/jht.v9i2.11293.
[25.] R. Damayanti, N. Lusiana, dan J. Prasetyo, Studi Pengaruh Ukuran Partikel dan Penambahan Perekat Tapioka terhadap Karakteristik Biopelet dari Kulit Coklat (Theobroma Cacao L.) sebagai Bahan Bakar Alternatif Terbarukan, J. Teknotan, vol.11 no.1, 2017, doi: 10.24198/jt.vol11n1.6.
[26.] D. Lamanda, D. Setyawatu, Nurhaida, F. Diba, dan E. Roslinda, Karakteristik Biopelet Berdasarkan Komposisi Serbuk Batang Kelapa Sawit dan Arang Kayu Laban dengan Jenis Perekat sebagai Bahan Bakar Alternatif Terbarukan, Hutan Lestari, vol.3 no.2, pp.313–321, 2015.
[27.] N. A. Christanty, D. Hermawan, dan G. Pari, Biopelet Cangkang dan Tandan Kosong Kelapa Sawit sebagai Sumber Energi Alternatif Terbarukan, Institut Pertanian Bogor, 2014.Where to Find Further Information.
Downloads
Published
Conference Proceedings Volume
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.