The role of social capital in network business sustainability (case study of a group of product marketers using a network system in Ponorogo)

The role of social capital in network business sustainability (case study of a group of product marketers using a network system in Ponorogo)

Authors

  • Riza Dessy Nila Ayutika Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Slamet Santoso Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Keywords:

Social capital, Network system marketing, Network business sustainability

Abstract

The existence of a product marketing team with a network system has been able to lift the economy in Ponorogo City. They are required to continue to innovate to maintain and advance their business even though they use a network system to market. So that strategy is very necessary in maintaining business so that business can be carried out by all groups with various strategies that are adapted to the marketer’s age. This research aims to understand and describe the competitive development efforts of marketers with network systems so that they are able to maintain and compete with companies with similar systems. This research uses a qualitative approach with purposive sampling techniques to determine research subjects. Data mining techniques use in-depth interviews and observation. Meanwhile, the data analysis technique uses an Interactive Model. The research results conclude that 1. Network business is an interesting and developing phenomenon to date. 2. Strengthening groups in network business is carried out to maintain clarity of rules, strengthen trust among members and develop business networks. 3. Strengthening groups in network business has been able to develop the business, be able to compete and maintain the business and the group or team has become stronger and developed well.

References

[1] Bhakti T. S., Ukur I. T., Weiss D., (2007). Sektor Informal di Indonesia dan Jaminan Sosial. Laporan Teknis Kerjasama antara Republik Indonesia dengan Republik Federal Jerman.

[2] Brata, Aloysius G., (2010). Vulnerability of Urban Informal Sector: Street Vendors In Yogyakarta, Indonesia.Theoretical and Empirical Researches in Urban Management, No. 5 (14) 47 – 58.

[3] Campbell, Tom, (1994). Tujuh Teori Sosial. Diterjemahkan oleh F. Budi Harmidan, Yogyakarta: Kanisiun.

[4] Creswell, John W., (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Cetakan I, Alih bahasa: Achmad Fawaid, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

[5] Damsar, (1997). Sosiologi Ekonomi. Cetakan Pertama, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

[6] Daryono (2007). Etos Dagang Orang Jawa; Pengalaman Raja Mangkunegara IV. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

[7] Dimas, Harlan, (2008). Street Vendors: Urban Problem and Economic Potential. Working Paper in Economics and Development Studies (WoPEDS). Department of Economics, Padjajaran University available at: http://www.equitablepolicy.org/wpaper/200803, diakses pada tanggal 16 Oktober 2016.

[8] Handayani, Suci, (2009). Memahami Pelaku Sektor Informal Perkotaan: Penataan Pedagang Kali Lima Tanpa Kekerasan. Jurnal Analisis Sosial, Volume 14, Nomor 1, Mei 2009.

[9] Heriyanto, Aji W., (2012) Dampak Sosial Ekonomi Relokasi Pedagang Kaki Lima di Kawasan Simpang Lima dan Jalan Pahlawan Kota Semarang. Economics Developmen Analysis Journal, 1 (2) 2012, Universitas Negeri, Semarang.

[10] Irianto, Agus M., (2014). Strategi Adaptasi PKL Kota Semarang: Kajian tentang Tindakan Sosial. Jurnal Komunitas, 6 (1) 2014, Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.

[11] Johnson , Doyle P., (1994). Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Diterjemahkan oleh Robert M. Z. Lawang, Jakarta: PT. Gramadia Pustaka Utama.

[12] Maladi I., Agus, (2014). Stretagi Adaptasi PKL Kota Semarang: Kajian tentang Tindakan Sosial.Jurnal Komunitas, 6 (1) (2014): 70-90, Universitas Negeri Semarang.

[13] Marfai, Aris, (2005). Angkringan, Sebuah Simbol Perlawanan, dalam: http://www.penulislepas.com, diunduh pada 16 Oktober 2016

[14] Mishra, Satish C., (2010). Keterbatasan Pembuatan Kebijakan Ekonomi Informal di Indonesia; Pelajaran Dekade Ini. Jakarta: Organisasi Perburuan Internasional.

[15] Mukhtar, (2013). Metode Praktis Penelitian Deskriptis Kualitatif. Jakarta: Referensi (GP Press Group).

[16] Mulyanto, (2007). Pengaruh Motivasi dan Kemampuan Manajerial Terhadap Kinerja Usaha Pedagang Kaki Lima Menetap (Suatu Survai pada Pusat Perdagangan dan Wisata Di Kota Surakarta). Jurnal BENEFIT, Vol. 11, No. 1, Juni 2007, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surabaya.

[17] Nazara, Suahasil, (2010). Ekonomi Informal di Indonesia: Ukuran, Komposisi, dan Evolusi. Jakarta: Organisasi Perburuan Internasional, Kantor Perburuan Internasional.

[18] Poloma, Margaret, (1984). Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Penerbit CV Rajawali.

[19] Raiz, Rahmad, (2009). Modal Sosial sebagai Strategi Pengembangan Madrasah. Libang dan Diklat Departemen Agama Islam Republik Indonesia.

[20] Ritzer, George, (2004). Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Diterjemahkan oleh Alimandan. Cetakan Kelima. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

[21] Rukmana, Deden, (2008). PKL dan Informalitas Perkotaan. Dalam http://www.jakartabutuhrevolusibudaya.com/2008/04/03/pedagangkakilima-dan-informalitasperkotaan/, diunduh pada tanggal 16 Oktober 2016.

[22] Santoso, Slamet., 2006, ”Kemampuan Bertahan Pedagang Warung Hik di Kota Ponorogo (The Survival of Hik Vendors in Ponorogo)”, dalam Jurnal Penelitian Humaniora (Terakreditasi), Volume 7, Nomor 2, Agustus 2006, diterbitkan oleh Lembaga Penelitian Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[23] Santoso, Slamet., 2007, ”Peran Modal Sosial terhadap Perkembangan Pedagang Kaki Lima di Ponorogo”, dalam Jurnal Aspirasi (Terakreditasi), Volume XVII, Nomor 1, Juli 2007, FISIP Universitas Jember.

[24] Santoso, Slamet. dan Harsono, Jusuf., 2012, “Penelitian Fundamental: Pola Solidaritas dan Mobilitas Kelompok Pedagang Angkringan di Kota Ponorogo”, Penelitian Fundamental Ditjen Dikti Depdiknas

[25] Santoso, Slamet. dan Harsono, Jusuf., 2013, “Pola Solidaritas dan Mobilitas Kelompok Pedagang Angkringan di Kota Ponorogo; Tahun Kedua: Pola Mobilitas Kelompok Pedagang Angkringan Asal Jawa Tengah ke Kota-Kota di Jawa Timur”, Penelitian Fundamental Ditjen Dikti Depdiknas

[26] Santoso, Slamet. dan Harsono, Jusuf., 2014, ”Pola Solidaritas Kelompok Pedagang Warung Angkringan di Kota Ponorogo”, dalam Jurnal Sosiohumaniora Volume 16 Nomor 1 Maret 2014 (ISSN 1411-0911, Terakreditasi) Penerbit LPPM Universitas Padjajaran.

[27] Schaefer, Richard T., (2012). Sosiologi. Diterjemahkan oleh Anton V., dan Diah Tantri D. Jakarta: Salemba Humanika.

[28] Setia, Resmi M., (2008). Ekonomi Informal Perkotaan: Sebuah Kasus tentang Pedagang kaki Lima di Kota Bandung. Dalam http://www.akatiga.org, diunduh pada tanggal 1 Maret 2016.

[29] Setiawan, Bobi B., (2004). Ruang Publik dan Modal Sosial: Privatisasi Ruang di Kampung.Info URDI, Volume 17, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

[30] Soeratno, (2000). Analisa Sektor Informal : Studi Kasus Pedagang Angkringan di Gondokusuman Yogyakarta. Jurnal OPTIMUM, Volume 1 Nomor 1 September 2000, Yogyakarta.

[31] Stompka, Piotr, (2008). Sosiologi Perubahan Sosial. Diterjemahkan oleh Alimandan, Jakarta: Prenada Media Group.

[32] Sulistyo Rini, Hartati., (2012). Dilema Keberadaan Sektor Informal. Jurnal Komunitas, 4 (2) (2012): 200-2009, Universitas Negeri Semarang.

[33] Tjiptoherijanto, Priyono, (2000). Mobilitas Penduduk dan Pembangunan Ekonomi. Makalah disampaikan dalam Simposium Dua Hari Kantor Menteri Negara Transmigrasi dan Kependudukan/BAKMP, Jakarta 25-26 Mei 2000.

[34] Wauran, Patrick C., (2012). Strategi Pemberdayaan Sektor Informal Perkotaan di Kota Manado. Jurnal Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Daerah (PEKD), Volume 7, Nomor 3, Edisi Oktober 2012.

[35] Wirawan, Ida Bagus, (2012). Teori-Teori Sosial dan Tiga Paradigma. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

[36] Wirutomo, Paulus. 2012. Sosiologi Untuk Jakarta: Menuju Pembangunan Sosial Budaya. Jakarta: Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Jakarta.

[37] Fathy, Rusydan. 2019. “Modal Sosial: Konsep Inklusivitas dan Pemberdayaan Masyarakat.” Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol.6 (1): 1-17

[38] Yin, Robert K., (2012). Studi Kasus: Desain dan Metode. Jakarta: Penerbit Rajawali Pers.

[39] ___________, (2010). Laporan Ketenagakerjaan di Indonesia: Menuju Terciptanya Pekerjaan yang Lebih Baik dan Jaminan Perlindungan bagi Para Pekerja. Diterbitkan oleh Bank Dunia, Jakarta.

[40] ___________, (2009). Kajian Evaluasi Pembangunan Sektoral: Peran Sektor Informal sebagai Katup Pengaman Masalah Ketenagakerjaan. Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

[41] ___________, (1997). Ensiklopedi Ekonomi, Bisnis dan Manajemen. Cetakan Kedua, Buku II P-Z, Jakarta: Delta Pamungkas.

Downloads

Published

2025-05-02

Conference Proceedings Volume

Section

Articles

How to Cite

The role of social capital in network business sustainability (case study of a group of product marketers using a network system in Ponorogo). (2025). BIS Economics and Business, 2, V225030. https://doi.org/10.31603/biseb.280

Similar Articles

11-20 of 32

You may also start an advanced similarity search for this article.